Ketika dunia kian kewalahan menghadapi tumpukan sampah plastik, bioplastik muncul sebagai harapan baru. Terbuat dari bahan alami seperti singkong, jagung, atau tebu, material ini diklaim dapat terurai lebih cepat dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah. Banyak perusahaan bahkan mulai mengganti kemasan konvensional dengan bioplastik untuk menunjukkan kepedulian terhadap bumi.
Namun, tidak semua yang berlabel “bioplastik” berarti bebas masalah. Beberapa jenis bioplastik hanya dapat terurai dalam kondisi tertentu, misalnya pada suhu tinggi atau di fasilitas khusus. Tanpa pengelolaan yang sesuai, bioplastik justru dapat bertahan lama di alam dan menambah beban lingkungan.
Memahami Sistem Kompos Industri
Proses penguraian bioplastik tidak sesederhana membuangnya ke tempat sampah organik. Bahan seperti PLA dan PHA hanya dapat hancur sempurna di fasilitas kompos industri yang memiliki pengaturan suhu sekitar 60 derajat Celsius. Sayangnya, belum semua daerah di Indonesia memiliki infrastruktur semacam itu, sehingga pengelolaan bioplastik masih menjadi tantangan besar.
Pentingnya Daur Ulang yang Tepat
Selain dikomposkan, bioplastik juga dapat didaur ulang secara mekanis atau kimiawi. Daur ulang mekanis dilakukan dengan cara mencacah dan melelehkan plastik, sedangkan daur ulang kimiawi mengubah material menjadi senyawa penyusunnya. Kedua metode tersebut membutuhkan pemilahan ketat agar kualitas hasil akhir tetap optimal.
Kontribusi Dunia Pendidikan
Di balik upaya menciptakan solusi ramah lingkungan, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berwawasan luas. Di Universitas Pertamina, mahasiswa Teknik Lingkungan dibimbing untuk memahami sistem pengelolaan limbah modern, inovasi energi terbarukan, dan kebijakan pengelolaan berkelanjutan. Mereka tidak hanya diajarkan teori, tapi juga praktik yang relevan dengan tantangan industri masa depan.
Bila kamu tertarik berkontribusi untuk mengurangi jejak plastik di bumi, cobalah mulai langkahmu dari dunia akademik. Pelajari lebih lanjut tentang pendaftaran Program Studi Teknik Lingkungan di https://pmb.universitaspertamina.ac.id/ dan jadilah bagian dari solusi hijau untuk planet kita.